Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

Tanaman

 Tanaman mengajari karakter diri yang gigih serta adaptif. Tanah tempat pijak boleh becek, berpasir. Bisa juga tandus dan retak-retak. Selama biji berpijak, dan Sang Tuan memberi tiupan kehidupan, berakarlah dia, lalu bertunas. Bergegas benih menjelma bibit. Menyebarkan bebet dengan muatan penuh bobot. Dalam prosesnya menjadi dewasa, tetumbuhan butuh dibubut. Luka membentuk watak semi. Menyemai kebaharuan. Meraut karakter khas masyarakat agraris yang bahari. Hidup dalam gairah bertanam beragam kebaharuan, di tanah pijak apa saja. Karang di lautan adalah tempat pijak. Dalam semesta garam berdenyut tetumbuhan, membentang taman. Layaknya karang di seputaran rumah dimana manusia berdiam. Kita menyebutnya pekarangan. Tempat pijak kokoh bagi benih bertumbuh. Demi hidup senantiasa kukuh. Pada Sang Maha Biji. 

Pendidikan atau Transaksi Bisnis

  Pendidikan adalah usaha sadar memanusiakan manusia agar dapat hidup dan berinteraksi secara sehat. Tapi sampai saat ini pendidikan mengalami kerumitan yang sangat parah, khususnya pada penyusunan kurikulum, tujuan pendidikan, dan lain-lain. Ini dibuat atas dasar kepentingan politisi dan mengarah pada orientasi manusia yang dapat menguasai orang lain. Bukti konkret bisa kita lihat dengan jelas dalam penguatan kelas para elit dan kelas menengah ke bawah, sekolah dengan kualitas dan sarana yang canggih/mewah hanya bisa dirasakan oleh kaum ber-uang, dan sebaliknya. Sekolah dengan sarana yang kurang memadai dikunyah oleh mereka yang tingkat ekonominya rendah. Sekolahan sudah menerapkan dan menguatkan keadaan dominator kelas mampu terhadap kelas dibawahnya sebelum istilah kaum Borjuis muncul sebagai pembeda kelas. Akhirnya, eksistensi kompetisi sekolah dan murid didalamnya menjadi dasar realitas bahwa pendidikan telah menjelma kekuatan kapitalistik. Kapitalisme menempatkan hidup dalam hubu