Apa itu filsafat ?

Jika kita ingin mendefinisikan filsafat bukanlah sesuatu yang mudah dan bukan sesuatu yang pasti, bahkan hampir setiap filosof itu memiliki caranya sendiri dalam mendefinisikan filsafat. Biasanya buku-buku filsafat itu selalu mengoleksi beberapa defenisi filsafat yang dijelaskan oleh beberapa pemikir. Tetapi ada defenisi yang cukup menarik.

Pertama, definisi filsafat yang dikemukakan oleh Deleuze Gauttari dalam buku "What is Filosofi", silahkan dicari bukunya. Dia bilang bahwa filsafat itu merupakan rangkaian konsep, kemudian disusun/dirangkai menjadi satu kesatuan yang lebih utuh. Contoh sederhananya, saat kita punya pemahaman tentang burung, maka sebenarnya konsep kita tentang burung bukanlah konsep tunggal, tetapi konsep yang disusun dari beberapa konsep-konsep yang lain. Misalnya, konsep burung ini tersusun dari konsep warna, konsep sayap, bahkan burung itu juga terkonsep dari kata terbang. Jadi kita bisa menyatakan dengan sempurna itu burung seutuhnya, setelah konsep itu kita kumpulkan.
Nah, dalam belajar filsafat atau mencoba mendefinisikan filsafat itu kita juga akan dihadapkan dengan berbagai konsep-konsep karna itu penyelidikan filosofis menjadi penyelidikan yang panjang. itu menurut Deleuze dan Gauttari.

Definisi menarik yang kedua, dinyatakan oleh Bertnart Russel di dalam buku "Sejarah Filsafat Barat", silahkan dicari lagi. Dia bilang bahwa filsafat itu suatu tanah tidak bertuan yang membentang antara sains dan teologi (agama). Jadi, filsafat diletakkan sebagai jembatan yang mengantarai sains dan teologi. Menurut Russel, filsafat ini mencoba mengadopsi kebaruan sains karna sains selalu berpijak pada kebaruan dan temuan yang seakan-akan tidak ada yang paten di dalam sains. Lalu menjangkarkan kakinya di teologi, dalam teologi ini kita selalu bicara prinsip yang terdoktrin, maka filsafat bergerak di bidang itu. Jadi, filsafat di satu sisi mengakar kepada agama, di satu sisi dia terus terbang melayang di wilayah sains. Russel juga tidak mengatakan bahwa antara sains dan teologi itu tidak ada masalah, tapi keduanya bisa disambungkan melalui filsafat.

Kedua definisi ini sangat menarik, walalupun keduanya tidak langsung mengacu pada Apa itu Filsafat ?. Tapi justru kepada fungsi filsafat. untuk mengacu kepada definisi filsafat yang sangat umum dinyatakan asal terminologinya yaitu Filos dan Sofia dari bahasa YUnani, yang mana filos adalah  Cinta, sedangkan Sofia adalah kebijaksanaan, jadi filsafat secara terminologi itu cinta kebijaksanaan yang pertama kali dinyatakan oleh Phytagoras. Tetapi cinta kebijaksanaan ini sangat susah lagi didefinisikan, bahkan Socrates sendiripun tidak pernah menyatakan diri sebagai orang yang memiliki kebijaksanaan, tetapi dia orang yang bersahabat dengan kebijaksanaan hanya karna ketika Socrates ditanya tentang suatu ilmu pengetahuan, dia akan mengatakan: Satu-satunya yang saya tidak ketahui adalah ketidaktahuan itu sendiri. jadi pada titik ini, filsafat ini merupakan suatu penyelidikan yang tidak selesai.

Kalo kita mencoba merangkum apa yang dinyatakan oleh Delueze, Russel dan Socrates, maka filsafat adalah upaya untuk menyusun konsep yang membentang antara sains dan teologi sebagai upaya pencarian pengetahuan yang tidak pernah selesai. Tetapi apakah definisi ini sudah utuh ? jawabannya belum tentu..
Karna ada lagi kritik dari Karl Marx bahwa yang paling penting itu sebenarnya bukan bagaimana menginterpretasi dunia menjadi kerangka konsep, tapi bagaimana mengubahnya. Jadi, harus ada unsur praktis. Maka kalo disusun lagi dari Deleuze, Russel, Socrates dan Karl Marx menjadi suatu upaya pencarian konsep untuk kemudian menjembatani antara sains dan teologi demi sebuah ilmu pengetahuan yang terus berlangsung agar suatu perubahan kehidupan ini dapat dilakukan..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saya dan Seorang Penari

Filsafat Sebagai Metodologi Berfikir

Black Magic (Kisah Almarhumah mama)