Kerukunan

 Cangkruk berasal dari kata cangkrukan. "Nyencang Karukunan". Sebuah ungkapan bahasa Jawa. "Nyencang" artinya mengikat agar mengikuti. Ikatan mesti erat. Karukunan atau kerukunan berasal dari kata rukun. Rukun merupakan pondasi utama perkauman manusia. Menjadi prasyarat hidupnya suatu sistem kemasyarakatan. Media tanam utama dalam memuliakan benih umat manusia. Jingga mampu bertumbuh, lalu berkembang. Berbuah. Memberi biji-biji unggul agar regenerasi berjalan seturut siklus ekologi penciptaan. Bukan pencitraan. Dalam peristiwa cangkrukan selalu tersedia wedang. "Ngawe kadang". Mengajak atau menyertakan orang lain untuk bergabung, lalu bercakap-cakap. Bercakap mesti cakap. Punya kecakapan. Tak butuh ke-cakep-an. Nggak cakep nggak apa-apa, karena surga dipenuhi oleh mereka yang cakap, bukan yang cakep. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saya dan Seorang Penari

Filsafat Sebagai Metodologi Berfikir

Black Magic (Kisah Almarhumah mama)