Akal, Indra, dan Intuisi sebagai Instrument Pengetahuan

 Akal dengan metode rasionalnya diakui memiliki keterbatasan-keterbatasan tertentu. Dalam wilayah kajian metafisika misalnya, akal itu banyak tidak berdaya disini, sehingga produk akal dalam hal ini sering disebut sebagai pemikiran spekulatif. Sementara itu, Indra yang dinomor-satukan dalam pengamatan atau penelitian empiris, ternyata lebih sempit lagi wilayahnya dibandingkan akal. Hal ini dikarenakan indra hanya mampu berhubungan dengan apa yang dilihat, di dengar, dicium, diraba, dan dirasa. Indra tidak lagi berdaya dalam menghadapu hal-hal di luar semua itu. Sedang akal masih bisa berabstraksi, meskipun seringkali dalam bentuk spekulatif terhadap hal-hal metafisik.

Keterbatasan-keterbatasan akal maupun indra itu ternyata tidak berlaku bagi intuisi. Dengan berpijak pada intuisi yang sumbernya merupakan suara qalbu dan dipercaya berasal dari pemberian Tuhan secara langsung, memiliki wilayah yang tidak terbatas, misalnya Laduni. Hal ini tidak mengherankan karena sumber pengetahuannya adalah Tuhan sendiri yang pengetahuannya meliputi segala sesuatu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saya dan Seorang Penari

Filsafat Sebagai Metodologi Berfikir

Black Magic (Kisah Almarhumah mama)